BUKU FATHUL BARI JILID 1-28 BELUM LENGKAP (PENJELAS KITAB SHAHIH AL-BUKHARI)
Jilid 1 Kitab Wahyu & Iman
Jilid 2 Kitab Ilmu
Jilid 3 Kitab Wudhu
Jilid 4 Kitab Mandi, Haidh & Tayammum
Jilid 5 Kitab Shalat
Jilid 6 Kitab Waktu-waktu Shalat & Adzan
Jilid 7 Kitab Adzan, Shalat Berjama’ah & Imamah
Jilid 8 Kitab Adzan ( Sifat Shalat)
Jilid 9 Kitab Shalat – Jum’at, Khauf & ‘Ied
Jilid 10 Kitab Shalat – Witir, Istisqo, Gerhana, Qashar dan Sujud Tilawah
Jilid 11 Kitab Shalat Tahajjud, Keutamaan Shalat di Masjidil Haram & Masjid Nabawi..
Jilid 12 Kitab Jenazah
Jilid 13 Kitab Zakat
Jilid 14 Kitab Haji Bagian 1
Jilid 15 Kitab Haji Bagian 2
Jilid 16 Kitab Umrah; Terhalang dalam menyempurnakan Haji, Sanksi berburu di Tanah Haram, Keutamaan kota Madinah
Jilid 17 Kitab Puasa, Shalat Tarawih, Keutamaan Lailatul Qadar, I’tikaf
Jilid 18 Kitab Jual Beli
Jilid 19 Kitab Salam, Syuf’ah Ijarah, Hawalah; Kaalah, Utang Piutang , dll
Jilid 20 Kitab Perihal Kedzaliman; Perkongsian; Penggadaian;pembebasan Budak; Hibah
Jilid 21 Kitab Kesaksian; Perdamaian; Syarat; Wasiat
Jilid 22 Kitab Jihad & Ekspedisi Militer
Jilid 23 Kitab jihad dan Ekspedisi Militer, bagian seperlima harta Ghanimah untuk Allah dan Rasul-Nya, Membayar jizyah dan Gencatan senjata
Jilid 24 Kitab Awal Penciptaan, Kisah Nabi-nab
Jilid 25 Kitab Kisah nabi-nabi, Parameter Kemuliaan
Jilid 26 Kitab Parameter Kemuliaan, Keutamaan Sahabat Nabi
Jilid 27 Kitab Keutamaan Kaum Anshar
Jilid 28 Kitab Peperangan Rasulullah
Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahiihul Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari, hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya dengan syarat-syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Allah Ta'ala. Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci al-Qur-an. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah ‘aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya. Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah.
Nah, bagaimana kiranya jika buku sekaliber Shahiihul Bukhari ini dijabarkan lafazhnya, kalimatnya, dan maknanya? Tentunya akan lebih deskriptif, lebih analitik, lebih mudah dipahami, dan manfaatnya pun lebih meluas ke banyak orang.
Ibnu Hajar al-Asqalani, seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang
terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fat-hul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari. Kitab ini merupakan magnum opus beliau dalam bidang hadits yang paling tersohor. Kredibilitas dan kapabilitas beliau dalam mengulas dan menganalisis satu persatu hadits dari kitab Shahiihul Bukhari sangat tuntas, lengkap, dan memukau sehingga tidak menyisakan ruang bagi orang lain untuk memberikan komentarnya. Pantaslah jika buku ini digelari dengan Laa Hijrata Ba’dal Fath yang artinya tidak perlu menengok ke kitab lain jika telah ada Fat-hul Baari.
Sekarang, alhamdulillah, kitab yang disebutkan itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dan, buku yang berada di tangan pembaca ini adalah hasilnya.
BUKU FATHUL BARI' (PENJELAS KITAB SHAHIH AL-BUKHARI)
GRIYA BUKU MUSLIM